Kemplang Pedes

Saturday, October 27, 2007

Free SMS from XL!

XL bekerjasama dengan Chikka, kembali memanjakan konsumennya dengan membuat suatu fasilitas baru untuk ber-sms gratis. Chikka dan XL tampaknya berusaha mempromosikan Instant Messengernya yang dapat mengirim pesan ke HP ataupun ke PC lain dengan IM online. Untungnya teman-teman kantor yang kreatif punya cara singkat untuk dapat menggunakan fasilitas ini menjadi sms gratis.

Untuk yang memiliki HP dengan operator XL (jempol, bebas, xplor), Anda tinggal mengirim sms registrasi dengan format REG(spasi)(namaanda) dan kirim ke 2828, misal: REG DEDI. Setelah kita menerima konfirmasi username dan password, berarti kita sudah mulai dapat ber-smsan gratis. Tentu saja antar XL yang sudah sama-sama registrasi seperti tadi. Cara smsnya sama seperti biasa, namun ketika akan mengirim, nomer yang akan dikirim ditambahi awalan 28281. Misal Anda ingin mengirim ke nomer 0818123xxx maka nomer telpnya diganti 282810818123xxx (panjang juga ya?). Silahkan dicoba dulu mumpung (masih) gratis.

Bagi yang mau nyoba IM dari XL, silahkan download dulu

Labels:

Friday, October 19, 2007

Lebaran Nelat

Ini pertama kalinya kami sekeluarga karena alasan tertentu menjalani hari lebaran di Yogyakarta alias tidak mudik ke mana-mana. Ini juga untuk pertama kalinya lebaran kami sehari lebih terlambat ketimbang penduduk kebanyakan. Bagi kaum Muhammadiyah, yang menjadi komunitas mayoritas di Yogyakarta, penentuan hari lebaran sudah dilaksanakan jauh hari sebelum mendekati lebaran.

Ada beberapa alasan saya men-drive keluarga saya untuk berpuasa tetap 30 hari, yaitu :
1. Ulama-ulama di Muhammadiyah maupun NU (dua kaum mayoritas negeri) tidak sependapat tentang penentuan hari lebaran (1 syawal). Oleh karenanya kami pilih ulil amri sebagai penentu kebijakan. Kami sendiri tidak merasa sebagai umat Islam aliran kaum tertentu.
2. Walaupun kami akhirnya berlebaran di Yogyakarta, yang tentunya cukup akan merasakan getirnya berpuasa di tengah orang-orang yang sudah berlebaran dan kami bisa saja memilih untuk berlebaran dengan alasan mengikuti jamaah yang ramai, namun kami masih memiliki keragu-raguan seputar penentuan lebaran versi Muhammadiyah :
a. Penentuan lebaran sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya, berarti perhitungan versi Muhammadiyah banyak didasarkan pada perhitungan matematis pada alam namun tidak melihat langsung kondisi alam secara aktual. Hal seperti ini seperti kita menentukan kapan masuk waktu sholat 5 waktu, apakah akan mengikuti tuntunan tertulis yang diulang tiap tahun (jam abadi) ataukah akan langsung melihat kondisi alam yang mendasari perhitungan masuknya waktu sholat? Apabila teknologinya memungkinkan, saya akan mengikuti alternatif ke dua, karena alam raya kita walaupun mengikuti sistem aturan tertentu dalam kerjanya saya percaya tetap terjadi pergeseran-pergeseran sampai hari kiamat nanti.
b. Dalam menentukan Idul Fitri, Muhammadiyah beberapa tahun terakhir selalu kurang sehari dari jadwal di kalender pemerintah. Tapi mengapa Idul Adha selalu bersama-sama? Kemudian bukankah dulu baik Muhammadiyah maupun NU selalu sama, apa yang menyebabkan perhitungan Muhammadiyah bergeser? Untuk hal ini saya kurang tau jawabannya.

Namun sekali lagi, apapun alasannya kami tetap menghormati keputusan kaum manapun untuk menentukan hari lebarannya. Termasuk kaum An-Nadzir di Sulawesi yang sudah kemarin berlebaran. Mudah-mudahan ada pembaca yang bisa kasih comment-comment tentang hal ini untuk menambah ilmu saya. Cuma rasanya agak getir saja melihat orang sedang bersuka cita sementara kita masih dalam perjuangan. Menurut Anda ada yang salah dengan keimanan saya? Yang pasti, saya kangen sekali dengan lebaran di Lampung yang selalu ada ketupat, rendang, opor dan kue-kue.

Labels: