Kemplang Pedes

Saturday, November 8, 2008

Sering flu?asma? ==> Pasang AC!

Batuk-pilek disebabkan flu udah menjadi penyakit langganan buat kita-kita yang berada di daerah tropis. Dikit-dikit srott.. hachii... blebek blebek... . Nah, anak-anakku berikut simboknya tersayang merupakan salah satunya. Parahnya lagi, si cinta ini (ciee..) divonis dokter mengalami asma. Si sulung juga malah keliatannya udah ikut-ikutan ada gejala ke sana. Believe me, asma adalah penyakit yang menakutkan. Bayangin orang tercinta Anda membangunkan anda malem2 dan bilang "sayang.. aku udah capek bernafas.." Hiiii...

Berobat semakin sering kami lakukan, mondar-mandir sana kemari. Paling intens ya ke apotek KF yang punya praktek dokter-dokter dgn pelayanan cukup meyakinkan. Meyakinkan? Iya, selain pelayanan tunggu yang cepat, sebuah lembaga kesehatan harus punya modal dokter yang meyakinkan. Bagaimanapun ragu-ragunya si dokter dalam mengambil kesimpulan, supaya pasien-pasiennya gak lari dari hongwilahengnya, dia harus selalu terlihat 'dapat menyembuhkan'. Ok, kembali ke permasalahan kesehatan keluarga kami, terakhir kemaren sang dokter memberikan surat perintah pada kami yang isinya :
PASANG AC DI KAMAR!
Hah!? Gak salah ni dok? Apa gak malah membeku tu? Lebih hachi hachii??

Ternyata AC gak cuma mendinginkan ruangan, sodara2x.*ilmuwan mode on* Udara tropis kita yang lembab (di Jogja lembab banget bow'), sebagai biang keladi banyaknya penyakit ISPA (inpeksi saluran pernapasan atas... yah flu dan sebangsanya..sampe bronkitis dst), ternyata dapat diperangi dengan AC. Yah, AC juga menurunkan kelembaban ruangan lho *Kekekeke... baru tau ya, Ded, kasian de loe* Biarin! Mengenai dinginnya AC, ya jangan dipasang pada mode Cool (gambar salju,No!), tapi Dry (gambar tetes embun) saja. Dengan mode Dry, si AC beraksi dalam mode dehumidifier (waduh bahasanya). Mudah-mudahan si 'ngik-ngik' asma dapat diminimalisir.



Ni dibawah arti indikator-indikator mode di remote AC:


Yang mode HEAT, biasanya ga ada di AC-AC indonesia. Atau dikurangin demi supaya kelihatan AC tersebut harganya murah. Gw mo protes, protes ma sapa. Siapa bilang kita ga butuh heating, emang mentang2 tropis udara kita ga bisa dingin! Tunggu deh sekitar bulan Juli-Agustus udara Jogja adalah udara mahasiswa baru. Belom tau yak!

Wups, hampir lupa. Yang gak kalah penting, walaupun AC memiliki efek baik untuk kesehatan kita dengan drying the room, tapi kita gak namanya barang yang menjadi lalu lintas udara, maka AC juga memiliki kemungkinan menjadi sarang bakteri, terutama di bagian filter udaranya. AC yang lebih jarang dihidupkan karena kondisi lembab memiliki kemungkinan lebih besar bakteri bersarang. Oleh karena itu perawatan berkala si AC harus dilakukan rutin 3-4 bulan sekali.

Gimana dengan AC Anda?

Labels: , ,

21 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home