Boleh dan Tidak Boleh (1)
Jumatan siang ini begitu berkesan. Penceramah yang satu ini memang beda, gaya bicaranya lembut, suara serak seperti sering menangis, tapi containnya sangat dalam. Saya termasuk orang yang ter-"kaplok" kepalanya dengan kata-katanya. Saya sangat tertarik untuk bisa berbagi apa yang beliau sampaikan di blog ini, berikut sedikit yang bisa saya ingat...
"Kehidupan ada hal-hal yang "Boleh" DAN "Tidak Boleh". Kalau semuanya Boleh maka hidup ini akan kacau. Begitu pula kalo apa-apa Tidak Boleh, maka hidup ini tidak akan berjalan. Dengan demikian selalu ada yang Boleh di dunia ini dan juga ada yang Tidak Boleh. Nah, masalahnya adalah menentukan mana yang Boleh dan mana yang Tidak Boleh.
Apabila masalah menentukan mana yang Boleh dan Tidak Boleh diberikan kepada manusia maka segala-galanya akan kacau juga. Yang satu bilang boleh, yang lain mungkin tidak. Oleh karena itu seharusnya untuk menentukan ini semua kita kembalikan pada petunjuk Tuhan yang Maha Benar, Maha Adil dan menentukan segalanya.
Dewasa ini banyak hal yang memicu silang pendapat tentang boleh atau tidaknya suatau masalah. Seperti RUU APP yang tidak kelar-kelar, kontroversi boleh-tidaknya pacaran, merokok dan lain sebagainya. Lalu bagaimana teknisnya yang paling baik dalam rangka memohon petunjuk Tuhan tersebut? Untuk itu mari kita hentikan silang pendapat yang ada dan ajak semua pihak untuk menggunakan kekuatan DOA. Pada hakikatnya doa adalah keinginan manusia untuk berubah menjadi lebih baik. Tidak ada orang yang berdoa semoga mendapat rejeki yang haram, pasti mintanya yang halal. Oleh karena itu, mari kita berdoa bersama. Sebagai contoh kasus saja tentang "nonton-bola", boleh atau tidak boleh? Nah sekarang mari kita berdoa agar nonton bola kita itu menjadikan kita penghuni surga, membantu kita dalam menuju kenikmatan Tuhan sejati, membuat kita menjadi orang yang mulia di sisi Tuhan... Nah sekarang bagaimana? Apakah orang yang nonton bola tersebut berani untuk berdoa demikian? Jawaban ya atau tidaknya akan relevan dengan boleh atau tidak bolehnya suatu hal. Kita juga bisa mengaplikasikan metode doa ini dengan masalah pacaran. Ajaklah orang-orang yang membolehkan pacaran ini berdoa agar pacaran tersebut dapat menjadikannya penghuni taman-taman surga, membantu kita dalam menuju kenikmatan Tuhan sejati, membuat kita menjadi orang yang mulia di sisi Tuhan. Misalkan di suatu kampung ada dua orang sedang berpacaran di bawah pohon besar, kemudian tiba-tiba mereka tertimpa pohon tersebut dan mati, kemudian ulama kampung tersebut berdoa agar kematian mereka termasuk kematian yang baik (husnul khotimah).. Kita yang mendengar sepertinya akan menggeleng-gelengkan kepalanya daripada setujunya. "
Mudah-mudahan bermanfaat dan saya akan memberikan bonus tambahannya di bagian kedua..
"Kehidupan ada hal-hal yang "Boleh" DAN "Tidak Boleh". Kalau semuanya Boleh maka hidup ini akan kacau. Begitu pula kalo apa-apa Tidak Boleh, maka hidup ini tidak akan berjalan. Dengan demikian selalu ada yang Boleh di dunia ini dan juga ada yang Tidak Boleh. Nah, masalahnya adalah menentukan mana yang Boleh dan mana yang Tidak Boleh.
Apabila masalah menentukan mana yang Boleh dan Tidak Boleh diberikan kepada manusia maka segala-galanya akan kacau juga. Yang satu bilang boleh, yang lain mungkin tidak. Oleh karena itu seharusnya untuk menentukan ini semua kita kembalikan pada petunjuk Tuhan yang Maha Benar, Maha Adil dan menentukan segalanya.
Dewasa ini banyak hal yang memicu silang pendapat tentang boleh atau tidaknya suatau masalah. Seperti RUU APP yang tidak kelar-kelar, kontroversi boleh-tidaknya pacaran, merokok dan lain sebagainya. Lalu bagaimana teknisnya yang paling baik dalam rangka memohon petunjuk Tuhan tersebut? Untuk itu mari kita hentikan silang pendapat yang ada dan ajak semua pihak untuk menggunakan kekuatan DOA. Pada hakikatnya doa adalah keinginan manusia untuk berubah menjadi lebih baik. Tidak ada orang yang berdoa semoga mendapat rejeki yang haram, pasti mintanya yang halal. Oleh karena itu, mari kita berdoa bersama. Sebagai contoh kasus saja tentang "nonton-bola", boleh atau tidak boleh? Nah sekarang mari kita berdoa agar nonton bola kita itu menjadikan kita penghuni surga, membantu kita dalam menuju kenikmatan Tuhan sejati, membuat kita menjadi orang yang mulia di sisi Tuhan... Nah sekarang bagaimana? Apakah orang yang nonton bola tersebut berani untuk berdoa demikian? Jawaban ya atau tidaknya akan relevan dengan boleh atau tidak bolehnya suatu hal. Kita juga bisa mengaplikasikan metode doa ini dengan masalah pacaran. Ajaklah orang-orang yang membolehkan pacaran ini berdoa agar pacaran tersebut dapat menjadikannya penghuni taman-taman surga, membantu kita dalam menuju kenikmatan Tuhan sejati, membuat kita menjadi orang yang mulia di sisi Tuhan. Misalkan di suatu kampung ada dua orang sedang berpacaran di bawah pohon besar, kemudian tiba-tiba mereka tertimpa pohon tersebut dan mati, kemudian ulama kampung tersebut berdoa agar kematian mereka termasuk kematian yang baik (husnul khotimah).. Kita yang mendengar sepertinya akan menggeleng-gelengkan kepalanya daripada setujunya. "
Mudah-mudahan bermanfaat dan saya akan memberikan bonus tambahannya di bagian kedua..
Labels: share
1 Comments:
waw ded... kalo semua orang kyk ente kyknya kita semua bakal pinter.... terus menulis dan berbagilah yup
By EDI SUTANTO, At July 30, 2008 at 7:52 PM
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home