Kemplang Pedes

Friday, December 14, 2007

Mengambil hikmah dari pertandingan Badminton

Jam ruangan kantor saya menunjukkan pukul 14.50. Saya sedang mengerjakan sesuatu sambil menonton TV yang ada di ruangan ini. Beberapa saat yang lalu, Indonesia baru saja memastikan mendapat medali emas pada SEA Games Thailand dari Badminton nomer ganda campuran Vita Marisa – Flandy Limpele. Hebatnya, mereka mengalahkan ganda tuan rumah.

Saya mengagumi ketenangan dan kedewasaan Flandy dalam berjuang. Pada saat menang pun rasa bangga menyelimuti saya terhadap Flandy. Dengan style gagah dan “biasa-biasa” (baca:cool?) saja ia menyalami umpire, penukar shuttle-cock, dan lawannya. Seperti juga komentatornya si Ricky Subagja pada eranya yang juga sangat cool. Kemudian Flandy bertepuk tangan dengan raket bersama pasangannya ke arah penonton Indonesia. Wow, disitu kelihatan kebesaran Indonesia bangsa Indonesia.

Beda sekali ketika kemarin saya menonton pertandingan Persija melawan Persitara. Bambang Pamungkas (BP), striker Persija sekaligus timnas Indonesia, keliatan bersemangat sekali menggocek dan mencari posisi untuk dapat melesakkan si kulit bundar. Hal ini jauh berbeda ketika BP membela timnas di Piala Asia untuk melawan timnas negara lain. Di situ keliatan BP tidak fight dan takut bertarung dengan pemain lawannya. Apakah karena di klub gajinya jauh lebih besar? Jawabannya tidak. Kalo tidak percaya, Anda boleh tanya BP sendiri, hehehehe...

Akhirnya, mudah-mudahan Indonesia bisa bangkit dari keterpurukannya akhir-akhir ini dengan mencontoh “the cool” Flandy ini. Maju terus Indonesia! Buktikan kita bangsa yang besar!

Labels:

Mengambil hikmah dari pertandingan Badminton dan Sepakbola


Jam ruangan kantor saya menunjukkan pukul 14.50. Saya sedang mengerjakan sesuatu sambil menonton TV yang ada di ruangan ini. Beberapa saat yang lalu, Indonesia baru saja memastikan mendapat medali emas pada SEA Games Thailand dari Badminton nomer ganda campuran Vita Marisa – Flandy Limpele. Hebatnya, mereka mengalahkan ganda tuan rumah.

Saya mengagumi ketenangan dan kedewasaan Flandy dalam berjuang. Pada saat menang pun rasa bangga menyelimuti saya terhadap Flandy. Dengan style gagah dan “biasa-biasa” (baca:cool?) saja ia menyalami umpire, penukar shuttle-cock, dan lawannya. Seperti juga komentatornya si Ricky Subagja pada eranya yang juga sangat cool. Kemudian Flandy bertepuk tangan dengan raket bersama pasangannya ke arah penonton Indonesia. Wow, disitu kelihatan kebesaran Indonesia bangsa Indonesia.

Tapi yang saya herankan, kemarin saya juga menonton pertandingan Persija vs Persitara. Disitu kapten tim Persija, Bambang Pamungkas, yang juga striker tim nasional, keliatan bersemangat dan mengeluarkan seluruh kemampuannya. Beda sekali ketika di Piala Asia, timnas Indonesia pada saat melawan timnas negara lain, di situ BP keliatan mati kutu dan takut bertarung dengan pemain lawan. Apa karena gaji di klub lebih besar? Saya yakin bukan itu alasannya.. kalo gak percaya tanya saja dengan BP, hehehehe...

Mudah-mudahan Indonesia bisa bangkit dari keterpurukannya akhir-akhir ini dengan mencontoh “the cool” Flandy ini. Maju terus Indonesia! Buktikan kita bangsa yang besar!

Labels: