Laman atau Halaman?
Berani, kesan itulah yang saya tangkap ketika Google, sebagai website yang menjadi acuan banyak netter, memberi istilah-istilah baru yang unik dan saya yakin masih banyak di antara kita yang asing dengannya.
Sebagai contoh kata "Laman", apakah ini kesalahan penerjemahan dari page? Bukankah seharusnya "Halaman". Saya mencoba googling dan menemukan websitenya Pak Wilson ini.
Hmmm.. nah Google sepertinya menerapkan dengan benarIstilah lain yang sering ditemui sehubungan dengan web site ini adalah
laman. Laman adalah halaman awal dari sebuah ranah. Misalnya, anda membuka
website www.unpad.ac.id, maka halaman pertama yang muncul disebut dengan beranda
muka, jika anda meng-klik menu-menu yang ada dan meloncat ke lokasi yang
lainnya, itu disebut laman web, sedangkan keseluruhan isi dari ranah tersebut
disebut situs web.
Menurut Pak Wilson, masih banyak istilah-istilah yang harus kita pahami agar bahasa kita bisa menjadi tuan di rumahnya sendiri. Berikut beberapa contoh istilah unik lainnya, yang saya temukan di Google Bar saja:
Patokbuku : Bookmark
Sembulan : Pop-Up
Nihilkan Cacah : Reset Counter?
Bilah Alat : Toolbar
Hihi lucu kan? (ups maap pak Wilson)
Lebih jauh lagi, saya setuju bahwa istilah-istilah baru yang telah disepakati ahli-ahli bahasa dari Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim) ini harus disosialisasikan ke pengguna. Namun kembali, attitude dari bangsa kita yang tak jarang merasa tidak bangga dengan milik sendiri membuat kesepakatan ini menemui jalan terjal untuk mencapai tujuannya.
Saya adalah mungkin contoh yang buruk karena saya pribadi merasa sulit untuk membaca gmail saya apabila diset dengan language Bahasa (Indonesia). Bahkan, hal yang pertama saya lakukan ketika memiliki account Gmail adalah mengubah setting bahasanya ke English.
Bagaimana dengan Anda? Atau ada yang mau nambahin istilah-istilah itu?